Dalam tubuh esoterik manusia, menembus lapisan aura, terdapat
jalur energi yang di sebut meridian. Meridian adalah jalur lalu lintas energi
dalam tubuh yang memiliki jalur, persimpangan dan pusat energi. Meridian
berfungsi sebagai penghantar energi aura yang berasal dari sumbernya menuju ke
lapisan paling luar. Pangkal atau terminal meridian yang menjadi sumber energi
aura disebut dengan Cakra.
Cakra
adalah pusat energi yang berputar dan selalu bergerak aktif di dalam tubuh
esoterik. Sama dengan aura, cakra juga tidak bisa dilihat oleh orang awam. Jika
aura berupa lapisan energi, maka cakra berupa titik yang menghasilkan aliran
energi. Cakra disebut juga sebagai pusatnya energi aura berasal. Jika
diibaratkan aliran sungai, cakra adalah hulu sungai yang menjadi sumber mata
air. Sedangkan aura adalah aliran sungai yang mempunyai banyak manfaat untuk
makhluk di sekitarnya. Jika sumber sungai tersebut terkotori maka aliran sungai
juga akan mengalirkan aliran yang kotor pula. Jadi baik tidaknya energi aura
sangat bergantung pada cakra.
Jumlah
cakra di seluruh tubuh ada banyak sekali. Terlampau rumit bila harus di
hapalkan satu persatu. Maka para master energi telah mengkategorikan menjadi 3
kelompok yang di sesuaikan dengan diameter cakra. Yaitu, cakra mayor (utama),
cakra minor dan cakra mini. Dari ke tiga kategori tersebut yang paling penting
untuk di ketahui adalah cakra mayor. Ada perbedaan pendapat, mengenai jumlah
cakra mayor, diantaranya ada yang mengatakan jumlahnya hanya 7 cakra dan ada
yang mengatakan 11 cakra. Tidak ada beda yang signifikan antara pendapat yang
meyakini hanya ada 7 cakra mayor dan pendapat lain yang meyakini ada 11 cakra
mayor. Pada penjelasan di halaman ini akan diuraikan tujuh cakra mayor di dalam
tubuh manusia:
1. Cakra
Dasar
Cakra ini bergetar pada kecepatan terendah
di antara cakra-cakra yang lain. Cakra dasar berhubungan dengan sebagian besar
rangsang fisik. Cakra ini juga dikenal sebagai cakra pertama (sistem cakra
berurutan dari dan bergerak dari bawah ke atas). Cakra dasar mempengaruhi
tungkai, pinggul dan dasar tulang belakang. Cakra ini berhubungan dengan
struktur tubuh manusia dan bersama dengan tulang, otot dan kulit membentuk
tubuh manusia secara utuh.
Cakra
dasar juga mempengaruhi gigi serta organ pengeluaran ginjal, rektum dan usus
besar. Gangguan pada fungsi cakra dasar ini akan bermanifestasi sebagai radang
sendi, gangguan tulang punggung, gangguan darah, kanker, kanker tulang,
leukemia, alergi, gangguan pertumbuhan, vitalitas rendah, dan
lambatnya penyembuhan luka dan patah tulang.
Secara
psikologis mengatur kemampuan untuk mewujudkan harapan dan cita-cita. Jika kita
takut dan ragu-ragu atas bayangan masa depan, maka sangat kecil kemungkinan
untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan tersebut. Karena kita tidak memiliki
keyakinan bahwa tujuan dan cita-cita yang kita impikan akan
terwujud. Kita tak yakin bahwa Tuhan melalui mekanisme hukum fisika dan hukum
metafisik akan mendukung.
Cakra
dasar berkaitan dengan berbagai kebutuhan untuk menyatu dengan alam semesta dan
realita kehidupan. Jika cakra ini berputar dengan stabil untuk menghasilkan
energi aura, maka dengan mudah dan percaya diri kita dapat menemukan apapun
yang diperlukan. Tidak ada lagi ketergantungan pada benda-benda yang bersifat
fisik. Hidup menjadi tenang dan tentram, karena benda-benda materi bukanlah
tujuan utama. Melainkan hanyalah alat untuk bisa bertahan hidup di dunia.
2.
Cakra Seks
Cakra
seks berkaitan erat dengan fungsi dari organ reproduksi. Terletak dua jari di
bawah pusar dan menurun sampai ke daerah kemaluan. Cakra seks mengatur sistem
reproduksi, baik pria maupun wanita. Cakra ini bekerja sesuai dengan
kesehatannya. Cakra seks terutama aktif selama masa pubertas, ketika sistem
reproduksi mengalami perubahan-perubahan penting; selama konsepsi dan
kehamilan; serta pada saat menopouse. Cakra dasar juga mempengaruhi kandung
kemih dan sistem urine, masalah-masalah ginjal, ketidaksuburan, gangguan
prostad, dan frigiditas.
Cakra
ini berhubungan dengan penciptaan ide-ide kreatif manusia. Selain itu juga
berkaitan dengan hasrat, minat, hobi dan semua bentuk kreativitas. Jika cakra
yang satu ini bekerja sama dengan berbagai macam cakra yang lain, maka akan
muncul bermacam kreativitas dalam bidang seni musik, lukis, fotografi dll. Akan
tetapi untuk merasa bebas dalam berkreativitas, maka seseorang harus terlebih
dahulu percaya diri. Dan percaya diri sangat erat kaitannya dengan cakra dasar.
Sehingga cakra dasar yang negatif juga akan berpengaruh pada cakra seks.
Masalah-masalah
pada cakra seks juga dapat menyebabkan keengganan atau bahkan ketidakmampuan
untuk menjadi dekat secara emosional dengan orang lain. Hal ini bisa
menimbulkan rasa kesepian. Jika cakra seks aktif secara normal, dia bisa
mengantarkan kepada tingkat spiritualitas yang lebih tinggi. Yang tak hanya
terpaku pada faktor fisik dan nikmat duniawi semata.
3.
Cakra Solar Pleksus
Cakra
solar pleksus terletak di bawah rongga dada. Di antara cakra yang lain, solar
pleksus merupakan cakra yang paling sensitif. Hal ini karena solar pleksus
berperan sebagai gudangnya energi yang bersifat emosional. Selain itu juga
berperan sebagai tempat berprosesnya energi. Sekalipun Anda adalah orang awam
yang kurang peka terhadap reaksi aktif cakra di tubuh. Cakra solar pleksus
dapat disadari ketika perasaan takut muncul, perut akan berkontraksi. Seperti
terasa mual dan tidak enak di area perut. Cakra solar pleksus menyimpan
berbagai emosi yang muncul akibat peristiwa yang menyakitkan, yang telah lama
dialami. Sehingga membekas menjadi memori buruk.
Cakra
solar pleksus membantu organ-organ yang terletak di rongga perut bagian atas
agar berfungsi dengan benar. Dia mensuplai energi bagi lambung, hati, pankreas
dan kantong empedu agar berfungsi sesuai dengan semestinya. Cakra solar pleksus
juga mengendalikan sistem pemanas dan pendingin tubuh. Gangguan fungsi cakra
ini akan bermanifestasi sebagai diabetes, tukak lambung, radang hati, penyakit
jantung, dan penyakit lain yang terkait dengan organ-organ tersebut.
Cakra
solar pleksus memberi rangsangan tekad dan motivasi untuk menghadapi segala
tantangan kehidupan. Selain itu, kita agar lebih maju dan mampu mengenali
kekuatan diri sendiri. Cakra solar pleksus yang sehat akan menjadikan kita
percaya diri, mampu mengekspresikan diri dan menjadi tuan atas keinginan kita
sendiri. Jika cakra solar pleksus tersumbat atau tidak lancar seseorang akan
merasa tidak berdaya, minder dalam pergaulan dan kurang mampu menentukan arah.
Cakra
solar pleksus berfungsi juga sebagai tempat informasi berupa ide dikonversi
menjadi keyakinan. Pada cakra solar pleksus yang sehat, cenderung memunculkan
sikap tidak fanatik yang berlebihan terhadap apa yang diyakininya. Cakra solar
pleksus juga merupakan pusat energi karma. Dimana, jika kita melakukan hal yang
baik maka vibrasi energi solar pleksus akan menyebarkan vibrasi kebaikan
sehingga kita selalu beruntung. Sebaliknya, jika kita melakukan keburukan
maka solar pleksus akan menyebarkan vibrasi energi buruk sehingga kita cepat
atau lambat akan menerima hal buruk dikarenakan atas karma/perbuatan yang telah
kita perbuat pada masa lalu.
4.
Cakra Jantung
Cakra
jantung merupakan cakra yang menjadi penengah, antara tiga cakra fisik (cakra
dasar, cakra seks, dan cakra solar pleksus) yang terletak di bagian bawah
dengan tiga cakra keilahian di tubuh bagian atas (cakra tenggorokan, cakra
ajna, dan cakra mahkota). Cakra ini terletak di sekitar tengah-tengah dada, di
sebelah kanan jantung. Secara umum, mempengaruhi fungsi kinerja organ
jantung dan darah. Sebagaimana namanya, cakra ini mengendalikan fungsi jantung
agar bekerja secara teratur dan efisien. Lebih lanjut cakra ini mengendalikan
kerja sirkulasi darah, sistem paru-paru (pernafasan), dan sistem kekebalan
tubuh (sistem imunitas). Gangguan fungsi cakra jantung akan bermanifestasi
sebagai penyakit jantung dan gangguan peredaran darah.
Cakra
jantung yang sehat akan menjadikan lebih mudah memaafkan orang lain dan
menerima orang lain sebagaimana adanya, dan bukan seperti yang kita inginkan.
Cakra jantung juga membantu kita agar dapat memiliki cinta yang universal
kepada sesama. Bila cakra jantung berfungsi dengan semestinya. Kita akan
menjadi penuh cinta, murah hati, gembira, dan hangat. Jika cakra jantung
bekerja tidak semestinya maka akan menyebabkan was-was, mudah curiga, takut
ditolak, tak punya rasa kasihan dan kesepian.
Cakra
jantung menghubungkan manusia kepada entitas yang Maha Tinggi melalui cinta
kasih tak bersyarat terhadap semua mahluk-Nya. Hal semacam ini sangat umum di
jumpai pada seseorang yang mengabdikan pada masyarakat tanpa syarat. Seperti
para Nabi, Agamawan dan orang-orang seperti Bunda Theresa, Sidharta Gautama,
Mahatma Gandhi, Gusdur, Paus, Dokter, Guru dan orang-orang yang lain yang
memiliki cinta kasih kepada sesama tanpa syarat.
Cakra
jantung juga berperan penting menjaga hubungan baik dengan orang lain. Orang
yang cakra jantungnya bekerja dengan baik, hidupnya akan selalu dipenuhi dengan
cinta dan kasih sayang. Cakra ini membantu manusia untuk menunjukkan cinta yang
lebih besar dan pemahaman terhadap orang lain dalam kehidupan, juga kepada
manusia secara keseluruhan.
5.
Cakra Tenggorokan
Cakra
tenggorokan terletak di area leher. Cakra ini merupakan cakra pertama di antara
tiga cakra yang berkaitan dengan hal-hal keilahian dan spiritualitas manusia.
Peran cakra tenggorokan sangat penting di dalam menyampaikan maksud dan tujuan
kepada orang lain. Dengan kata lain, cakra ini menyuarakan bentuk pikiran dan
perasaan dalam berkomunikasi dengan orang lain, diri sendiri, dan lingkungan
sekitar. Cakra ini juga sebagai kunci bagaimana berekspresi dalam menghadapi
orang lain.
Sebagaimana
terungkap dalam penamaannya, cakra ini secara fisik berfungsi mengatur performa
manusia dalam berkomunikasi dengan orang lain. Juga mengontrol kemampuan
alamiah dalam menggunakan intonasi, nada, dan ekspresi dalam berinteraksi
dengan orang lain melalui suara. Cakra ini mengatur kerja eksofagus, trakea,
pita suara dan semua organ yang lain yang digunakan untuk bicara seperti lidah.
Dia juga mempengaruhi fungsi gigi, gusi, mulut dan sinus.
Cakra
tenggorokan merupakan pusat pengendali utama terhdap apa yang kita
komunikasikan dengan orang lain melalui ujaran, perkataan, dan apapun yang
berkaitan dengan komunikasi suara. Ucapan tersebut apakah sesuai dengan apa
yang kita pikirkan (keseriusan), ataukah hanya sebagai ujaran agar orang lain
memperhatikan kita. Cakra tenggorokan juga mengendalikan perkataan yang penting
dan sungguh-sungguh, atau hanya gurauan. Selain komunikasi secara fisik, cakra
tenggorokan juga berpengaruh pada komunikasi secara internal/komunikasi kedalam
batin sendiri.
Cakra
tenggorokan erat kaitannya dengan mengekspresikan diri atas emosi yang di
rasakan. Sehingga ketika seseorang marah bisa terlontar ucapan umpatan atau
sebaliknya ucapan do'a untuk meredam amarahnya sendiri. Apapun itu, cakra tenggorokan
merupakan jalur untuk mengkomunikasikan apa yang terjadi di dalam diri dengan
dunia nyata. Jika cakra tenggorokan tidak berfungsi dengan baik akan
mengakibatkan ketidakmampuan untuk menjadi diri sendiri yang sejati, tidak
mampu mengungkapkan apa yang di rasakan sehingga muncullah gejala gagap,
mengalami depresi, frustasi, kehilangan motivasi dan merasa tidak mampu dan tak
berdaya dalam bertindak untuk mengejar impiannya.
6.
Cakra Ajna
Cakra
Ajna terletak di antara dua mata dan batang hidung. Di antara tiga cakra yang
berhubungan dengan spiritualitas, cakra ini terletak pada urutan kedua. Cakra
ini berperan besar dalam membangkitkan kemampuan spesial manusia yang berupa
penglihatan terhadap alam/fenomena metafisika, sehingga cakra ini sering disebut
sebagai “mata ketiga” manusia. Cakra ini juga berkaitan erat dengan
pandangan, intuisi, dan kemampuan melihat secara jelas dunia di sekeliling dan
segala hal yang tersembunyi bagi mata orang awam.
Cakra
ajna juga bertugas mengendalikan dan memberikan energi kepada kelenjar
pituitari, kelenjar endokrin, dan sampai batas tertentu memberikan energi
kepada otak. Cakra ajna juga memengaruhi mata dan hidung. Gangguan fungsi cakra
ini bermanifestasi sebagai penyakit yang berkaitan dengan kelenjar endokrin seperti
diabetes.
Pemberian
energi pada cakra ini akan menyebar ke seluruh tubuh dan menyebabkan cakra
lainnya berpendar dengan urutan kecepatan tertentu; dengan demikian memberikan
energi ke seluruh tubuh. Oleh karena itu, dalam penyembuhan karismatik atau penyembuhan
melalui doa, penyembuh menyentuh cakra mahkota, cakra dahi, atau cakra ajna
penderita dengan jari-jari atau telapak tangan mereka. Aliran prana yang
mendadak dan sangat kuat di daerah kepala bisa menyebabkan sebagian penderita
kehilangan kesadaran.
Ketika
kita belajar untuk mendengarkan suara hati dan mempercayai suara hati, cakra
ajna menjadi lebih aktif dan berkembang. Pembersihan cakra ajna akan
mengembangkan intuisi. Cakra ajna membantu kita berpikir dan mendapatkan
perspektif yang lebih seimbang dan objektif. Sehingga cakra ajna akan membantu
kita untuk mengambil keputusan dengan bijaksana. Oleh karena itu dengan bantuan
cakra ajna kita bisa melihat apa yang kita yakini dan bukan apa yang kita
lihat.
Ketika
cakra ajna tidak berkembang atau bekerja dengan baik, hal yang akan dialami
yaitu kita takut mempercayai intuisi dari dalam benak. Kita menjadi orang yang
skeptis terhadap keyakinan yang muncul dari dalam batin. Oleh sebab itu
seseorang dengan cakra ajna yang aktif mampu memahami makna kehidupan yang
hakiki. Saat cakra ajna tidak berkembang dengan baik, membuat kita menjadi
takut untuk percaya dengan intuisi, tidak yakin dengan apa yang dikatakan oleh
batin kita, oleh suara hati kita sendiri.
7. Cakra Mahkota
Cakra
mahkota adalah yang ketiga dari cakra mayor yang berkaitan dengan
spiritualitas, selain itu cakra ini juga cakra yang terakhir.
Pergerakan/tingkat keaktifan cakra mahkota merupakan kebalikan dari cakra
dasar.
Jika cakra dasar bergerak paling pelan di antara cakra yang lain. Maka
cakra mahkota pergerakannya tercepat di antara cakra mayor yang lainnya. Cakra
mahkota terletak di puncak kepala.
Kinerja
cakra mahkota untuk mengatur fungsi otak pada bagian atas. Cakra ini sekaligus
membantu melindungi otak agar tetap sehat dan aktif. Cakra mahkota yang tidak
bekerja secara aktif mendatangkan berbagai masalah yang berkaitan dengan
gangguan mental dan syaraf. Cakra ini menunjang tumbuhnya keyakinan yang besar
pada diri sendiri. Cakra ini berpotensi untuk menggali dan mencari makna kehidupan
bagi pemiliknya.
Secara
fisik, cakra mahkota berfungsi mengendalikan dan memberikan energi kepada
kelenjar pineal, otak dan seluruh tubuh. Cakra mahkota merupakan salah satu
tempat masuk utama prana. Pemberian energi pada cakra mahkota mempunyai pengaruh
seperti pemberian energi ke seluruh tubuh. Cakra mahkota membantu
mengharmoniskan dan menormalkan cakra-cakra lainnya, sama seperti kelenjar
pineal yang membantu penyeimbangan dan penormalan kelenjar-kelenjar endokrin
lain dalam tubuh. Penelitian modern menunjukkan bahwa kelenjar pineal
berhubungan dengan proses penuaan dan proses anti-penuaan.
Jika
berfungsi dengan benar, cakra mahkota membuat kita merasakan bahwa kita lahir
di dunia ini, di kota ini, dan di keluarga ini dengan alasan tertentu. Jika ada
persoalan yang muncul kita bisa mengatasinya dengan penuh keyakinan. Dan bila
cakra mahkota tidak berfungsi maka akan memunculkan perasaan hati yang remuk,
kehilangan makna hidup, apatis, tidak bergairah dalam menjalani hidup.
Cakra
mahkota merupakan pintu gerbang yang menghubungkan kita kepada sang pencipta,
kepada entitas yang maha besar, yaitu Tuhan. Jika cakra mahkota sehat kita akan
merasakan hubungan yang kuat dengan yang Ilahi. Melalui cakra mahkotalah kita
mendapatkan pertolongan dan petunjuk dari Ilahi. Banyak yang berpendapat bahwa
cakra mahkota merupakan pintu gerbang jiwa/ruh masuk dan bersemayam dalam tubuh
jasmani. Dan ketika kita mati, maka jiwa/ruh juga akan meninggalkan raga
melalui cakra mahkota. Sedangkan cakra mahkota yang tidak berfungsi akan
menyebabkan seseorang merasa sangsi akan keberadaan Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar